“…limbah praktikum ini tidak dapat mencemari lingkungan. Karena di UII ini, sudah ada AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang jika terjadi pencemaran maka akan terlihat…”
Seorang mahasiswa mengatakan bahwa hasil larutan yang digunakan dalam praktikum dibuang begitu saja ke wastafel, apa tidak berbahaya? Dari pernyataan dan pertanyaan tersebut, PROFESI menemui laboran dan ketua laboratorium praktikum Jurusan Teknik Kimia (JTK).
Dua dari praktikum JTK adalah Praktikum Pengantar Teknik Kimia (PTK) dan Operasi Teknik Kimia (OTK). Praktikum ini menggunakan bahan-bahan kimia, baik berupa padatan maupun cairan. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam praktikum ini tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan memiliki konsentrasi yang rendah.
Penggunaan bahan-bahan berbahaya jarang sekali digunakan. Bahan yang sering digunakan adalah seperti larutan asam sulfat, asam asetat, dan asam klorida dengan konsentrasi larutan yang sangat rendah. Begitulah hal yang dijelaskan oleh Ketua Laboratorium PTK dan OTK, Ir. Bachrun Sutrisno, M.Sc.
Untuk pembuangan limbah dari bahan-bahan yang digunakan terbagi menjadi dua penampungan. Penampungan dari bahan-bahan yang tidak berbahaya yang biasanya hanya dibuang melalui wastafel (jika bahan berupa bahan cair) dan dalam penampungan berupa dirijen untuk bahan-bahan yang bersifat keras. Pembuangan bahan cair melalui wastafel sendiri, aliran pipa wastafel dari laboratorium-laboratorium memiliki aliran pipa.
Penampungan limbah ini sendiri ada di lantai basement Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI). Sedangkan, bahan-bahan yang bersifat keras, ditampung dalam sebuah dirijen yang nantinya akan diambil oleh petugas dari universitas untuk ditampung di penampungan yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
“Penggunaan bahan-bahan yang bersifat keras, jarang sekali penggunaannya di FTI. Dalam satu tahun, belum tentu penuh satu dirijen kecil,” ujar Bagus Handoko seorang laboran laboratorium PTK dan OTK.
Untuk penampungan limbah-limbah tersebut, jika sudah penuh tampungannya (over flow), maka akan otomatis berpindah ke bak selanjutnya. Perawatan penampungannya sendiri, dilakukan oleh petugas dari universitas. Disediakan petugas yang mengurusi khusus dari universitas untuk bangunan, laboratorium, dan infrastruktur lainnya.
Bagus menambahkan, limbah praktikum ini tidak mencemari lingkungan. Karena di UII ini, sudah ada AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang jika terjadi pencemaran maka akan terlihat dan selama ini, kondisi lingkungan UII tidak tercemar.