Judul:
Harga Sebuah PercayaPenulis:
Tere LiyePenerbit:
PT Sabak Grip NusantaraTerbit:
Cetakan. 2, Agustus 2021Jumlah Halaman:
280 halamanISBN:
978-623-96074-5-6
Harga Sebuah Percaya merupakan satu dari sekian banyak novel yang telah ditulis Tere Liye, novel ini bercerita tentang sebuah perjalanan hidup, kisah cinta, mitos, petualangan dan keberanian dalam kehidupan yang berjalan. Cerita dalam novel ini berawal agak sedikit berbeda dari novel lainnya, ceritanya diawali dengan sebuah perpisahan yang terjadi di antara sepasang kekasih, Jim dan Nayla.
Kisah cinta Jim dan Nayla berawal dari pertemuan mereka di suatu acara pernikahan, Nayla terpesona dengan alunan biola yang dimainkan oleh Jim kala itu, sedangkan Jim terpesona dengan mata indah Nayla, sang cinta pertamanya. Hanya saja perbedaan kasta keluarga di antara mereka berdua menjadi penghalang, walau awalnya mereka mengabaikan perbedaan tersebut, tapi karena keadaan tak memihak mereka berdua untuk bersama maka sebab keputusasaan itulah Nayla rela meneguk sebotol racun. Jim merasakan sedih yang begitu dalam melihat kekasihnya mengakhiri hidup.
Akibat terpenjara oleh rasa sedih yang begitu dalam, Jim mencoba mengakhiri hidup untuk menyusul sang kekasih, hanya saja nyalinya terlalu ciut. Hingga pada akhirnya Jim menjadi orang terpilih sebagai pencipta dongeng oleh Sang Penandai, dari sinilah sebenarnya cerita tersebut menjadi perjalanan yang sesungguhnya. Sang Penandai selalu memberitahu Jim untuk mempercayai bahwa
“ Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya ”.
Setelah beberapa kali bertemu Sang Penandai, Jim diberi saran untuk ikut berlayar bersama dengan Armada Kota Terapung yang dipimpin oleh Laksamana Ramirez untuk mencari Tanah Harapan. Awal mula di pelayaran Jim sama sekali belum bisa memaafkan dirinya sendiri dan terus menyesalkan kematian sang kekasih karena sikap pecundangnya, sehingga Jim dijuluki “Si Kelasi yang Menangis”, namun setelah berbulan-bulan menghadapi halang rintang selama di pelayaran Jim berproses menjadi sosok yang kuat dan gagah berani, serta perlahan melupakan kenangan masa lalu bersama sang kekasih.
Pemberhentian terakhir di Benua Selatan sebelum menjelajahi lautan tak bertepi yang berujung Tanah Harapan adalah Kota Champa, disinilah kenangan masa lalu kembali merobek luka di hati Jim. Ketika mereka hendak menepi di Kota Champa ternyata kota itu sedang tidak baik-baik saja yang mana kota tersebut sedang menghadapi perang dengan suku pedalaman mereka, dari perwakilan raja kota tersebut Armada Kota Terapung akhirnya ikut membantu Kota Champa dalam peperangan itu. Keberanian dan pengorbanan yang dilakukan Jim pada peperangan tersebut, membuat Raja Kota Champa berniat hendak menjodohkan Jim dengan putrinya yang memiliki paras dan perawakan nan sangat mirip dengan cinta pertama Jim, namun dengan kenangan dan penyesalan masa lalu yang belum selesai Jim menolak perjodohan tersebut dan tetap ikut melanjutkan perjalanan mencari Tanah Harapan.
Berbulan-bulan mereka meninggalkan Kota Champa namun tak ada satu tanda pun bahwa Tanah Harapan itu benar adanya, kekacauan mulai terjadi dari kapal-kapal yang ikut dalam perjalanan itu. Tanah Harapan yang digambarkan sebagai tanah subur yang menjadi tujuan akhir mereka serta akan dijadikan cerita sejarah baru tak kunjung terlihat, pada hari ke-empat perang saudara terjadi diantara para armada kapal, hingga akhirnya Tahan Harapan tersebut terlihat, tentu hal tersebut memicu duka cita di antara para penduduk Armada Kota Terapung.
Setelah merayakan pencapaian mereka, Laksamana Ramizer, Pate seorang teman Jim selama pelayaran, serta Jim sendiri memutuskan untuk tetap tinggal di Tanah Harapan dan mencari apa sebenarnya dongeng yang harus mereka selesaikan agar kelak menjadi cerita yang akan didengarkan anak-anak saat menjelang tidur. Jim dan Pate memutuskan ikut dalam perjalanan Laksamana Ramirez untuk mencari ujung dari dongeng yang ingin diukirnya, tetapi ditengah perjalanan ada tantangan yang terjadi sehingga Pate memutuskan berpisah dan meminta Jim untuk terus ikut dengan Laksamana Ramirez hingga pada akhir perjalanan tersebut mereka sampai di hutan terlarang yang menjadikan Laksamana Ramirez lenyap seiring tuntasnya tujuan akhir dongeng yang ia miliki, dengan menyisakan Jim sendirian. Tak lama Jim mengalami keadaan mendesak, saat di Tanah Harapan inilah menjadi waktu terpedih dalam hidup Jim, kehilangan sang teman, panutan, dan kekasih menjadi satu yang Jim rasakan, hingga dia merasa sudah waktunya untuk bertemu sang kekasih hati didunia yang baru. Namun di akhir keputusasaan itu Jim memanggil Sang Penandai dan mengatakan dia sudah tidak sanggup menorehkan dongeng lagi, atas kesabaran dan kepercayaan Jim hingga akhir, Sang Penandai pun memberikan hadiah terbesar untuk Jim.
Novel ini mengemas kisah cinta yang menarik dan berbeda dari beberapa novel lainnya sehingga menciptakan rasa penasaran para pembaca. Suasana dan pemilihan kondisi yang terdapat didalam novel menjadi daya tarik sendiri dari novel ini, selain itu makna yang hendak disampaikan sang penulis pun dapat tersampaikan dengan baik. Juga pemilihan sampul novel yang digunakan tetap meninggalkan kesan sederhana namun berarti.
Pemilihan alur cerita yang maju-mundur di beberapa bagian novel menimbulkan kebingungan untuk para pembaca, juga beberapa penokohan yang hanya disebutkan julukan tanpa nama yang jelas. Selain itu akhir kisah yang kurang sempurna meninggalkan kesan yang mengundang banyak pertanyaan dari para pembaca, apa yang sebenarnya menjadi akhir dari kisah yang diceritakan dalam novel ini.
Editor: Zenta Hapsari Elfariani