GatotKaca Unisi merupakan tim riset yang berada di bawah naungan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia. Organisasi ini bergerak di bidang riset otomotif khususnya mobil listrik. GatotKaca Unisi juga merupakan delegasi UII untuk dua kompetisi otomotif bergengsi, yaitu Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan Shell Eco-Marathon Asia. Sejak pertama kali dibentuk pada 2021 lalu, GatotKaca Unisi berhasil membuat mobil listrik yang akan diperlombakan dalam KHME 2022. Saat ini, team sedang melakukan pembaharuan mobil dengan nama GatotKaca 1.1.

Untuk pembuatan mobil listrik, GatotKaca memanfaatkan 4 divisi yg sebelumnya telah dibentuk, yakni Management Division, Design Division, Electrical Division, dan Mechanic Division. Sebelum masuk proses manufaktur, GatotKaca men-design seluruh bagian mobil, mulai dari rangka, body, dan part-part lainnya. Selain itu, GatotKaca juga menganalisis seluruh bagian mobil, mulai dari aerodinamis, rolling ressitance, penentuan bahan yang digunakan, dan lainnya. Langkah selanjutnya mereka menganalisis seluruh bagian mobil, serta menentukan spesifikasi motor listrik yang kuat dan sesuai untuk menopang mobil yang akan dibuat. Setelah tahapan tersebut selesai dilakukan, masuk ke tahap manufaktur, yakni merealisasikan design yang sudah dibuat seperti pembuatan frame, pembuatan body mobil, machining, wiring, pembuatan controller, sampai assembly seluruh komponen menjadi sebuah mobil.

Tidak seperti kebanyakan mobil pada umumnya, mobil ini menggunakan baterai li-ion sebagai sumber utama mobil bergerak. Artinya, mobil GatotKaca sama sekali tidak menggunakan bahan bakar fosil sehingga bersifat ramah lingkungan. Kemudian untuk pembuatan mobil juga merupakan hasil karya sendiri (tidak menggunakan vendor dalam pembuatan part). Namun di balik kelebihan yang ada, masih ada kekurangan pada mobil ini yang mana masih terdapat kendala saat proses belok ke kanan/kiri pada steering. Kemudian perihal design mobil juga anggota GatotKaca masih merasa kurang sempurna dan untuk part controller juga masih dibeli. Akan tetapi, pada project yang saat ini masih dikembangkan, anggota GatotKaca akan selalu memperbaharui segala kekurangan yang ada, seperti bagian steering, design mobil, dan juga mulai mencoba membuat controller sendiri.

Tak lepas dari karya hebat yang telah dibuat, ternyata masih ada kendala di dalamnya, yakni masih terbatasnya mentor untuk membimbing mereka dalam proses pembuatan mobil. Selain itu perizinan dalam penggunaan laboratorium mobil listrik yang saat ini memiliki regulasi yang berubah sehingga memiliki batas jam kerja dalam penggunaan lab. Kemudian dalam hal pengajuan dana ke universitas yang sedikit terhambat hingga saat ini sehingga kami hanya memaksimalkan dana yang diberikan pihak fakultas dan sponsorship kami.

Meskipun begitu, itu tidak membuat mereka patah semangat. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang telah mereka raih terlepas baru beberapa bulan Gatot Kaca ini resmi berdiri. Mereka telah berhasil membuat mobil listrik yang akan diperlombakan dalam lomba mobil listrik bergengsi nasional, yaitu KMHE 2022 nanti. Selain itu, pada acara Growth Festival (GF) IBISMA 2022 yang diselenggarakan pada pertengahan bulan juli lalu, mereka banyak memberikan kontribusi di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah menjadi booth dengan pengunjung terbanyak, mempresentasikan riset kepada para investor mengenai penelitian yang sedang GatotKaca jalankan, serta memberikan informasi kepada para pengunjung terkait informasi mobil listrik, seperti proses pembuatan, cara kerja, sampai memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mencoba mobil.

“Kami sangat bangga atas kesempatan dan apa yang kami dapatkan dalam GF 2022 yang diselenggrakan Ibisma. Berbagai insight yang diperoleh dari para investor terkait project ke depan juga akan menjadi catatan perkembangan tim ke depan,” tutur  Kak Lanang Ramadhan, ketua GatotKaca Unisi.

“Dengan adanya GF 2022 yang diselanggarakan Ibisma dapat menjadi momentum berkembang dan tumbuh buat GatotKaca Unisi. Kami sangat membutuhkan insight untuk amunisi team agar tetap berproses dan berprogress lebih baik dalam hal riset ke depannya” sambungnya.

Bagikan: